Evaluasi event aff & keikutsertaan timnas Indonesia
ada polemik kecil terkait event aff, yg bukan fifa matchday, bareng liga berjalan.
tanpa aff, asean ada kualifikasi pildun, kualifikasi afc. blm lagi yg lolos afc senior . apakah cukup? Saya lihat di asia timur, asia selatan ada juga federasi regional & eventnya. Berarti aff cukup normal, layak lanjut, di tambah point yg dimasukan rangking fifa.
di kualifikasi asia, 2 tim asean kadang satu grup. Sedang di aff 10 tim bisa bertemu bergantian per 2tahun. jadi variasi event yg lumayan utk hiburan
bagaimana dng waktu event apakah di akhir kompetisi liga domestik mirip2 piala dunia? Yg sering juni-juli? Saya yakin aff sudah menkombinasi atas situas2 yg ada.
nah, sedang konsep ada home-away bagus dari segi bisnis, tiket penonton, meski ongkos home-away jg lumayan.
sedang jadwal yg mepet utk menguji pemain pelapis, kan ada 23pemain bukan 15pemain.
sempat ada ide yg senior kembali ke seagame (bukan u23), krn pake tuan rumah lebih enak ga mondar-mandir & perlu kesepakatan lagi. Sedang u23 di aff & afc. kayaknya ini bukan pilihan sih.
aff adl komitment asean, sbg bangsa harus menghargai & meramaikan. Jepang, korea pun ikut regional bareng hongkong, mongolia, dll. Klo baru kualifikasi 3 pildun, ingin keluar aff => kacang lupa kulit?
anggap aja aff adl event yg serius-santai
+lagi, aff sudah masuk perhitungan point rangking fifa (ini faktor baru yg cukup penting)
strategi internal
apakah menurunkan u22, bahkah rata2 20,sekian tahun. asnawi 25th, arhan 22th. Lainnya 21 ke bawah. Hal ini murni diskusi pengurus ato usulan sty?
jika alasannya regenerasi, kan ada jalur lain turnamen u20, u23, pembinaan klub. & perlu tahapan kombinasi yg pas, bahkan di seagame u23+3 senior boleh.
saat tournamen toulon pssi mengirim u-19, negara lain sbagian besar u23. Masih ok sih, tapi ini aff lho ya
pssi/sty mengajak ivar, hubner, struick, marselino yg situasi umur & karir krusial di klub. Bersaing di eropa/aus lebih menantang drpd liga1. Statistik di klub sering jadi pertimbangan karir perekrutan profesional. Kebetulan 4org ini ikut afc senior, u23, wcq. Sedang arhan kompetisi libur.
kasihan jg mereka setahun bolak-balik. Meski atas nama negara, perlu ada sensitifitas kebijakan. Apalagi aff serius-santai. Bahkan saya tdk berharap lebih (buru2 juara), krn fokus dlu wcq3.
meski menpora & pak arya juga menyinggung target juara, apakah normatif? Sedang pak erik diplomatis regenerasi, ato pura2 menyimpan target iseng. Ntah?
Nah di sini, apakah pssi/sty ragu pemain senior liga1? Sungkan mengganggu klub liga1?
hokky caraka pemain penting di pss, timnya berjuang di bawah. Pelatih agak ngeluh, tapi terpaksa melepas.
dlu ada kebiasaan/kesepakan max 2 pemain dari masing2 klub saat aff & liga tetap lanjut. Sedang jika hanya mengajak max 1 senior + 1muda dari klub top & max 1 dari klub bawah, saya rasa lebih fair. Klub akan menerima lobi/kebijakan pssi. Lagipula hanya 1bln & per 2tahun.
jika pun ada alasan ini, next saat ada aff kuota pemain asing tambah 1. Solusi win-win kan?
club tdk terganggu, tim aff seimbang. buktinya sty mengeluhkan pemain yg kurang pengalaman.
Bagi yg cukup tua, saat melihat orang muda bahasa tubuhnya aja bisa beda. Hal yg sama di sepakbola, sentuhan/gerakan simple bisa efektif. Klo dari saya di atas u23 5-7pemain cukup ok, minim 1 tiap lini. Max 9-10aja. Kombinasi senior+u22+u20
maka saran saya perlu ada dirtek. Siapa yg meragukan pak erik? Jadi mentri bagus menopang pssi aspek lobi ke pemerintah, tambahan dana. Sedang pak arya, yunus, btn lebih ke administrasi. Klo dirtek lebih ke sports strategi. Bisa juga di backup dewan pundit seperti koci, binder, ropan, yuke dll. Slow-input aja kolektif saling backup, gaji tiket timnas / gratis juga mau.
tanpa aff, asean ada kualifikasi pildun, kualifikasi afc. blm lagi yg lolos afc senior . apakah cukup? Saya lihat di asia timur, asia selatan ada juga federasi regional & eventnya. Berarti aff cukup normal, layak lanjut, di tambah point yg dimasukan rangking fifa.
di kualifikasi asia, 2 tim asean kadang satu grup. Sedang di aff 10 tim bisa bertemu bergantian per 2tahun. jadi variasi event yg lumayan utk hiburan
bagaimana dng waktu event apakah di akhir kompetisi liga domestik mirip2 piala dunia? Yg sering juni-juli? Saya yakin aff sudah menkombinasi atas situas2 yg ada.
nah, sedang konsep ada home-away bagus dari segi bisnis, tiket penonton, meski ongkos home-away jg lumayan.
sedang jadwal yg mepet utk menguji pemain pelapis, kan ada 23pemain bukan 15pemain.
sempat ada ide yg senior kembali ke seagame (bukan u23), krn pake tuan rumah lebih enak ga mondar-mandir & perlu kesepakatan lagi. Sedang u23 di aff & afc. kayaknya ini bukan pilihan sih.
aff adl komitment asean, sbg bangsa harus menghargai & meramaikan. Jepang, korea pun ikut regional bareng hongkong, mongolia, dll. Klo baru kualifikasi 3 pildun, ingin keluar aff => kacang lupa kulit?
anggap aja aff adl event yg serius-santai
+lagi, aff sudah masuk perhitungan point rangking fifa (ini faktor baru yg cukup penting)
strategi internal
apakah menurunkan u22, bahkah rata2 20,sekian tahun. asnawi 25th, arhan 22th. Lainnya 21 ke bawah. Hal ini murni diskusi pengurus ato usulan sty?
jika alasannya regenerasi, kan ada jalur lain turnamen u20, u23, pembinaan klub. & perlu tahapan kombinasi yg pas, bahkan di seagame u23+3 senior boleh.
saat tournamen toulon pssi mengirim u-19, negara lain sbagian besar u23. Masih ok sih, tapi ini aff lho ya
pssi/sty mengajak ivar, hubner, struick, marselino yg situasi umur & karir krusial di klub. Bersaing di eropa/aus lebih menantang drpd liga1. Statistik di klub sering jadi pertimbangan karir perekrutan profesional. Kebetulan 4org ini ikut afc senior, u23, wcq. Sedang arhan kompetisi libur.
kasihan jg mereka setahun bolak-balik. Meski atas nama negara, perlu ada sensitifitas kebijakan. Apalagi aff serius-santai. Bahkan saya tdk berharap lebih (buru2 juara), krn fokus dlu wcq3.
meski menpora & pak arya juga menyinggung target juara, apakah normatif? Sedang pak erik diplomatis regenerasi, ato pura2 menyimpan target iseng. Ntah?
Nah di sini, apakah pssi/sty ragu pemain senior liga1? Sungkan mengganggu klub liga1?
hokky caraka pemain penting di pss, timnya berjuang di bawah. Pelatih agak ngeluh, tapi terpaksa melepas.
dlu ada kebiasaan/kesepakan max 2 pemain dari masing2 klub saat aff & liga tetap lanjut. Sedang jika hanya mengajak max 1 senior + 1muda dari klub top & max 1 dari klub bawah, saya rasa lebih fair. Klub akan menerima lobi/kebijakan pssi. Lagipula hanya 1bln & per 2tahun.
jika pun ada alasan ini, next saat ada aff kuota pemain asing tambah 1. Solusi win-win kan?
club tdk terganggu, tim aff seimbang. buktinya sty mengeluhkan pemain yg kurang pengalaman.
Bagi yg cukup tua, saat melihat orang muda bahasa tubuhnya aja bisa beda. Hal yg sama di sepakbola, sentuhan/gerakan simple bisa efektif. Klo dari saya di atas u23 5-7pemain cukup ok, minim 1 tiap lini. Max 9-10aja. Kombinasi senior+u22+u20
maka saran saya perlu ada dirtek. Siapa yg meragukan pak erik? Jadi mentri bagus menopang pssi aspek lobi ke pemerintah, tambahan dana. Sedang pak arya, yunus, btn lebih ke administrasi. Klo dirtek lebih ke sports strategi. Bisa juga di backup dewan pundit seperti koci, binder, ropan, yuke dll. Slow-input aja kolektif saling backup, gaji tiket timnas / gratis juga mau.
Facebook