PROMO TOPIK
04-19-2022 Dilihat: 864
07-14-2019 Dilihat: 1,663
11-28-2016 Dilihat: 6,531
02-22-2016 Dilihat: 6,612
08-11-2015 Dilihat: 6,123



Share:Facebook Twitter
Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
danubeblue
3 Strategi Mengalahkan Musuh Tanpa Berperang
Biasanya kita diajarkan untuk tidak menyerah ketika melawan musuh. Kita harus berperang sampai tetes darah terakhir dan sebagainya. Tapi ada peristiwa yang menarik di Alkitab yang bisa kita pelajari sekalipun Anda mungkin berbeda agama dengan saya.
Peristiwa ini terjadi ketika Raja Aram sedang berperang terhadap bangsa Israel (2 Raja-raja 6:8-23). Sebelum kita sama-sama pelajari bagaimana strategi mengalahkan musuh tanpa harus berperang, kita baca dulu ending dari peristiwa ini.
“..Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.” (ayat 23)
Koq bisa, bagaimana strateginya ?
1. Perkuat Intelijen

stabilo:(8) Raja negeri Aram sedang berperang melawan Israel. Ia berunding dengan pegawai-pegawainya, lalu katanya: “Ke tempat ini dan itu haruslah kamu turun menghadang.” (9) Tetapi abdi Allah menyuruh orang kepada raja Israel mengatakan: “Awas, jangan lewat dari tempat itu, sebab orang Aram sudah turun menghadang ke sana.” (10) Sebab itu raja Israel menyuruh orang-orang ke tempat yang disebutkan abdi Allah kepadanya. Demikianlah Elisa memperingatkan kepadanya, supaya berawas-awas di sana, bukan sekali dua kali saja.

Dalam peristiwa ini Nabi Elisa mempunyai karunia khusus dari Tuhan yang dapat melihat atau mendengar apa yang musuh akan lakukan. Sehingga raja Israel lolos dari maut yang dirancang oleh musuhnya.
“Ya.. kalau Tuhan sudah ikut campur gini ya jangan dibahas.. Ya pasti saja, Tuhan kan maha tahu”
Mungkin ada dari Anda yang berpikir seperti itu. Eits, tunggu dulu.. Mungkin Tuhan tidak “membocorkan” secara langsung apa yang musuh Anda sedang kerjakan. Tapi Anda bisa memanfaatkan kecerdasan yang Tuhan sudah berikan kepada Anda.
Jika Anda pemimpin sebuah negara, Anda perlu memperkuat badan intelijen Anda. Hasil intelijen tidak harus Anda gunakan untuk berperang melawan musuh. Anda bisa gunakan untuk menghindar dari peperangan.
Misal, jika musuh ingin mencelakakan negara Anda, dan Anda tahu itu, Anda bisa bocorkan rencana mereka ke dunia internasional. Hal itu akan membuat musuh berpikir 2x untuk berperang dengan Anda.

2. Show of force


stabilo:(16) Jawabnya: “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka.” (17) Lalu berdoalah Elisa: “Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat.” Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

Ketika Raja Aram tahu bahwa Nabi Elisa yang “membocorkan” strateginya, maka mereka berniat akan membunuh Elisa. Mengetahui hal ini, bujang Elisa menjadi sangat takut. Tapi Elisa berdoa pada Tuhan agar bujangnya dapat melihat berapa banyak yang menyertai mereka, yaitu para malaikat dari Surga. Dan hal ini membuat bujangnya menjadi tidak takut.
Andai kata Elisa berdoa agar pasukan Aram juga melihat hal yang sama yang dilihat oleh bujangnya, saya yakin mereka juga akan mengurungkan niatnya untuk membunuh Elisa. Bagaimana tidak batal berperang ? Karena musuh yang akan dihadapi secara kuantitas dan kualitas (kuda dan kereta berapi) lebih besar daripada mereka.
Begitu juga dengan strategi militer suatu negara. Biasanya mereka akan menghardik musuh mereka dengan menunjukkan kekuatan mereka. Mereka akan menunjukkan parade alat tempur yang hebat dan sebagainya. Bahkan mereka menggunakan efek multimedia yang menarik juga, agar meyakinkan musuh bahwa mereka lebih kuat daripada musuh mereka.


3. Ajak musuh makan

stabilo:(21) Lalu bertanyalah raja Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: “Kubunuhkah mereka, bapak?” (22) Tetapi jawabnya: “Jangan! Biasakah kaubunuh yang kautawan dengan pedangmu dan dengan panahmu? Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka.” (23) Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.

Singkat cerita musuh, bangsa Aram, terjebak di tengah kota Samaria. Saat itu bangsa Israel harusnya dengan mudah dapat menghabisi mereka semua. Tapi saat itu Raja Israel bertanya pada Elisa. Dan Elisa memberi nasehat untuk tidak perlu membunuh mereka. Bangsa Israel cukup hidangkan makanan bagi mereka dan biarkan musuh pulang ke negaranya. Ternyata hal itu sangat efektif.

Seringkali meja makan dapat menyelesaikan konflik. Ketika perut ini terisi, maka keputusan yang jahat pun bisa dibatalkan
Cara paling baik untuk menghindari perang adalah berdamailah dengan musuh kita.


sumber :
http://blog.samueldeddy.com/3-strategi-m...berperang/

asal comot aja nih utk ngisi forum
Kutip

Komentar
Untuk komentar silahkan ...
---atau---

Loncat forum ke: